Pengertian
Atletik
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis
olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang
berarti "kontes". Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic
dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang
olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga
yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia.
Menurut
Mochamad Djumidar A. Widya (2004) dalam bukunya Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam
Bermain, menyebutkan bahwa atletik adalah salah satu unsur dari Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan yang merupakan komponen-komponen pendidikan keseluruhan
yang mengutamakan aktivitas jasmani serta pembinaan hidup sehat dan pengembangan
jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selarasa dan seimbang.
Bahkan didalam SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0413/U/1987 disebutkan bahwa atletik adalah cabang olahraga yang wajib diberikan di semua jenjang pendidikan karena atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga, sehingga atletik penting sejak anak-anak usia dini.
Bahkan didalam SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0413/U/1987 disebutkan bahwa atletik adalah cabang olahraga yang wajib diberikan di semua jenjang pendidikan karena atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga, sehingga atletik penting sejak anak-anak usia dini.
Sejarah Atletik
Atletik adalah
event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau
stade. Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa: Panhellenik
Games The Pythian Game (dimulai 6 Sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua
tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari
Corinth setiap dua tahun. The Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman
game memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan
bergulat seperti di Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral,
yang juga sama-sama 527 Sebelum Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun. The
Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes
atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan
pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih
dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan
pelatihan senjata. Kontes antar rival dan sahabat sangat umum di arena resmi
maupun tidak resmi.
Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal
Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini
pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang
paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal
Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60
tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun
1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah
kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari
pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik modern biasanya diorganisir sekitar
lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan
melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam
Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita
pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event
Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF
dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di
tahun 1983. Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa,
Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga
Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan
dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki
profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain
kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di
Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress
(TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA
T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road
Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap
jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan,
mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.
Fungsi dan
Tujuan Pembelajaran Atletik
Prinsipnya adalah pembinaan proses dan kebenaran gerak. Sehingga
lebih berfungsi dan bertujuan untuk:
a. pemenuhan minat untuk bergerak,
b. pengenalan dasar-dasar gerak atletik
dalam bentuk permainan,
c. merangsang pertumbuhan dan
perkembangan jasmani (bertambahnya tinggi dan berat badan yang harmonis) serta perkembangan gerak,
d. memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta kesegaran jasmani,
e. membantu merehabilitasi kelainan
gerak pada usia dini,
f.
menghindari rasa kebosanan,
g. membantu menanamkan rasa disiplin,
kerjasama, kejujuran, mengenal akan peraturan dan norma-norma lainnya,
h. menangkal pengaruh buruk yang
datangnya dari luar.
Pengelompokkan Atletik
·
Lari
-
Reaksi
Lari merupakan
salah satu nomor yang paling dominan di kecabangan atletik yaitu dimana
nomor-nomor lari itu paling banyak diperlombakan. Dalam perlombaan nomor lari
tidak hanya melakukan lari saja, tapi dibutuhkan suatu reaksi yang cepat ketika
melakukan awalan lari dan juga dibutuhkan kecepatan yang maksimal untuk
nomor-nomor pendek seperti nomor 60m, 100m, 200m, dan lainnya. Dengan reaksi
yang cepat seorang atlet bisa melakukan awalan yang lebih baik dibandingkan
dengan atlet yang reaksi lambat. Maka dari itu diperlukan sekali
latihan-latihan yang bisa mendukung reaksi kita untuk bisa cepat lagi. Ini
adalah salah satu contoh latihan-latihan reaksi untuk pemula, untuk latihannya
kita bisa menggunakan suara (bunyi), atau dengan sentuhan, seperti contoh untuk
suara, kita bisa menyuruh atlet untuk berbaring tengkurap dengan posisi kepala
berada pada arah berlawanan dengan arah yang digunakan untuk berlari
(belakang). Kemudian kita memberitahu kepada atlet, bahwa jika anda terdengar
suara hitungan angka 5, anda harus berlari kebelakang. Kita bisa mengecoh
konsentrasi mereka dengan menyebut angka 15, 50, dan lain-lainnya. Dan jika
kita menyebut angka 5, mereka pasti bereaksi dengan membangun badan mereka,
berbalik dan lari kearah belakang. Inilah salah satu contoh untuk melatih
reaksi untuk atlet pemula tetapi menggunaakan tepuk tangan.
- Kecepatan
Ketika kita
telah mendapatkan reaksi yang cepat, kita tidak hanya bisa bergantung pada itu
saja karena nomor lari itu jarak yang paling minimalnya hanya 60 meter, sedangkan
reaksi yang dihasilkan itu hanya dibutuhkan karena untuk menghasilkan awalan
yang baik dan cepat agar lari bisa maksimal, maka dari itu diperlukan latihan
untuk kecepatan, karena ini factor untuk menentukan hasil finish yang maksimal.
Untuk melatih kecepatan pada seorang pemula kita bisa menggunakan model latihan
yang sederhana, yang berupa mainan agar atlet itu sendiri tidak merasa jenuh
terhadap program latihannya. Kita bisa mengelola suatu permainan yang bisa
membuat mereka untuk mengacu kecepatannya, yaitu sebagai contohnya,
kita membuat suatu perlombaan lari bolak-balik untuk
mengumpulkan bola kecil dari tempat satu
ketempat kedua, dengan jarak kira – kira 25
meter, kemudian kita juga harus memberi suatu hukuman untuk
yang kalah, seperti push up 10 kali atau menggendong
yang menang yang tujuannya agar mereka bisa lari maksimal untuk mengumpul
bola – bola itu.
Selain model
permainan diatas, kita juga bisa menggunakan bentuk permainan yang
lainnya, seperti lari zigzag yang berfungsi untuk melatih kecepatan dan kecerdikan
karena dengan lari yang berliku-liku seperti itu mereka selalu menca ri
ide untuk bagaimana caranya biar malaju cepat, yaitu
dengan teknik-teknik yang mereka temukan sendiri. Tetapi
dalam permainan ini mereka harus dibuat
suatu perlombaan biar mereka selalu
semangat untuk melaksanakannya.
· Lompat
Di atletik
tidak hanya ada nomor lari saja, tetapi juga ada nomor-nomor yang lainnya
seperti lompat, sedangkan lompat itu sendiri terbagi menjadi; lompat jauh,
lompat tinggi, dan lompat gala. Dimana pada ini semua merupakan gabungan antara
kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat semaksimal
mungkin. Pada nomor lompat sangat diperlukan sekali kekuatan kaki, karena kaki digunakan
sebagai tumpuan dan mendarat ketika melakukan lompatan. Pada model latihan
lompat untuk pemula kita bisa memilih beberapa permainan yg sering kita jumpai
dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti contoh; lari karung
karena pada permainan ini memerlukan lompatan
untuk menuju ke
garis finish, sehingga dengan otomatis nya kita akan meloncat
– loncat sampai ke garis finish, dan inilah
yang kita perlukan pada
cabang atletik terutama pada nomor lompat.
Selain lomba
lari karung kita juga bisa menggunakan permainan yang lainnya, yang tujuannya
biar seorang atlet pemula itu tidak merasa jenuh dan bosen terhadap latihan dan
permainan yang seperti itu terus, kita seorang pelatih harus mampu berfikir
kreatif, yaitu mencari permainan sperti apa lagi yang harus digunakan untuk
latihan melompat. Ini adalah contoh yang kedua untuk model latihan melompat untuk pemula, yaitu;
permaianan melompat kardus, dimana kita bisa menyuruh atlet kita untuk melompat kardus mie baik dengan cara kekiri dan kekanan maupun\ depan\belakang\dengan\satus syarat tanpa menyentuh karsus tersebut.
· Lempar
Lempar adalah
merupakan salah satu nomor yang ada di kecabangan atletik, lempar itu sendiri
juga terbagi antara beberapa nomor, seperti lemar lembing, cakram, dan tolak
peluru. Pada nomor lempar sangat berbeda sekali dengan baik nomor lari
maupun nomor lompat, karena pada keduanya ini yang lebih dominan
dibutuhkan hanya kekuatan kaki berbeda dengan lempar yang sangat memerlukan
sekali kekuatan tangan untuk melempar sejauh mungkin. Untuk melatih kekuatan
tangan itu sendiri, untuk seorang atlet yang pemula kita juga bisa memanfaatkan
atau menggunakan permainan sebagai modal kita untuk melatih, dengan permain
yang kita selalu gunakan ini diharapkan kita juga bisa melihat atlet-atlet yang
memiliki bakat tertentu. Untuk nomor lempar ini kita bisa mengunakan permainan
lempar bola kecil dengan memasang target lempar dihapannya, kira - kira 10
meter. Dengan memberi kesempatan 10
kali lemparan untuk masing - masing dari mereka,
kemudian kita menghitung jumlah lemparan yang mengenai
sasaran, dari keduanya kita lihat siapa
yang mengenai sasaran yang paling banyak itu
yang menang. Fungsi dari permainan ini sendiri adalah untuk melatih
kekuatan tangan sejauh mana melemparnya dan juga
berfungsi untuk selalu fokus terhadap sasaran.